Search for:
Inovasi Selam, Maksimalkan Mitra Sekolah Tingkatkan Mutu Pendidikan

 

Mitra sekolah Adalah pihak eksternal, seperti orang tua, masyarakat, lembaga, atau organisasi lain, yang bekerja sama dengan sekolah untuk mencapai tujuan bersama dalam bidang pendidikan. Mitra sekolah membantu sekolah mencapai tujuan bersama dalam pendidikan, pengembangan kompetensi siswa, atau penyebaran praktik baik. Kemitraan ini menciptakan ekosistem pendidikan yang saling mendukung dan melengkapi. Kolaborasi dengan mitra sekolah pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan. SD Negeri 1 Sonoharjo melakukan inovasi bersama mitra sekolah dalam memberikan pengalaman bermakna bagi murid. Inovasi sekolah tersebut bernama Selam yang merupakan akronim dari sekolah alam.

Inovasi Selam yang dilaksanakan oleh SD Negeri 1 Sonoharjo berkolaborasi dengan warga yang ada di sekitar sekolah sebagai mitra. Kondisi alam serta mayoritas warga sekitar berprofesi sebagai petani sekaligus berternak. Kondisi tersebut menjadi latar belakang sekolah mengembangkan inovasi Selam. Tujuan utama inovasi ini adalah mengenalkan kepada murid tentang potensi ekonomi yang ada di alam dan masyarakat di sekitar mereka. Murid diharapkan memahami serta memiliki pengetahuan tentang bagaimana mengelola sumber ekonomi yang ada di sekitar.

Maulana Aji Permana, guru PAIBP selaku penggagas Selam menyampaikan tujuannya melaksanakan inovasi ini, ” saya ingin murid-murid itu megenali kegiatan ekonomi yang ada di sekitarnya, yang mereka lihat setiap hari, kedepan saya berharap mereka tidak kebingungan ketika sudah memasuki masa dewasa untuk mencari nafkah. Syukur-syukur mereka bisa mengembangkan kegiatan ekonomi memanfaatkan alam yang ada di sekitar sehingga tidak perlu merantau mencari kerja di tempat lain”.

Kegiatan inovasi Selam diawali dengan penggalian ide gagasan bersama oleh dewan guru. Ide gagasan yang telah disepakati kemudian disosialisasikan ke wali murid serta komite sekolah untuk bisa dipahami serta menjadi mitra tepat untuk berkolaborasi.

Tahap pelaksanaan bersama murid diawali dengan mengumpulkan data tentang kegiatan ekonomi memanfaatkan alam yang ada di sekitar sekolah melalui media daring (dalam jaringan). Murid menuliskan data tersebut sebagai acuan membuat bahan wawancara ketika mereka melakukan kunjungan ke pelaku ekonomi mitra sekolah yang ada disekitar. Saat berkunjung dan melakukan wawancara, murid menuliskan data fakta yang ada di lokasi.

Murid berinteraksi dengan hewan ternak saat melaksanakan kunjungan ke mitra sekolah.

Tahap akhir kegiatan Inovasi Selam yaitu membandingkan data dari hasil kunjungan dan wawancara dengan data yang diperoleh saat mencari di media daring. Murid menuliskan perbandingan secara kelompok kemudian dikumpulkan dalam bentuk tulisan serta disampaikan secara lisan di depan kelas.

Murid dengan pendampingan guru melaksanakan diskusi membandingkan data yang diperoleh dari media daring dengan fakta yang ada di lapangan.

Kegiatan membandingkan data dari media daring dengan fakta yang ada di lapangan akan menumbuhkan kemampuan bernalar kritis murid. Penalaran Kritis merupakan Kemampuan untuk berpikir logis, analitis, dan reflektif dalam memahami informasi dan memecahkan masalah secara tepat. Penalaran kritis termasuk dalam dimensi profil lulusan yang menjadi bagian dari tujuan maupun visi misi SD Negeri 1 Sonoharjo. Amrih Mulat Arif Asriyanto selaku kepala sekolah serta penanggung jawab inovasi menyampaikan harapannya terkait inovasi Selam. “saya sangat mengapresiasi adanya inovasi selam ini, harapan saya selain memberikan pengalaman bermakna bagi murid, juga memiliki dampak pengiring membantu sekolah dalam mewujudkan visi misi sekolah sesuai dimensi profil lulusan”. Tim_SLCC

APKS

APKS (Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis) PGRI adalah adalah anak Lembaga PGRI yang berfungsi mengembangkan Kompetensi dan Profesional Guru. Seorang Guru dalam bekerja harus kompeten ( mampu bekerja sesuai dengan standar yang ditetapkan), dan profesional (ahli dalam bidangnya). APKS PGRI Wonogiri siap bekerja dan fokus kerja pada peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru.
Tuntutan dan tantangan akan kebutuhan manusia sesuai dengan perkembangan zaman tidak bisa terelakkan lagi. Kita tidak boleh diam atau lari dari situasi dan kondisi di era Revolusi Industri 4.0 yang akan dihadapi oleh anak-anak kita. Oleh sebab itu generasi milenial harus kita siapkan sebaik mungkin. Pastinya, hal ini tidak mudah, butuh energi luar biasa dalam melakukannya.
Selaras dengan hal tersebut di atas, APKS PGRI Kabupaten Wonogiri sudah merancang beberapa kegiatan pelatihan.. Dengan Pelatihan ini, diharapkan adanya peningkatan kompetensi ( paedagogis dan profesional) yang dimiliki guru. Seorang guru dikatakan kompoten dan profesional, jika di dalam PBM mampu memfasilitasi semua kebutuhan keberagaman anak dan menghasilkan manusia Lengkap/mumpuni (Beriman dan berakhlak mulia, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, terbuka, peduli dengan lingkungan. Oleh sebab itu, seorang guru dalam PBM dituntut mampu melakukan (Perencanaan, Pelaksanaan, Assesmen dan Refleksi) dengan baik. Sebagai indikator Guru dikatakan baik, apabila murid dalam PBM melakukan 4C (colaborative, comunicative, creative dan critical thinking). Untuk itu dibutuhkan kemampuan dan ketrampilan dalam menentukan (model, media, sumber belajar,.dll).
Selain tersebut diatas, fakta membuktikan bahwa banyak guru kesulitan dalam pemenuhan penilaian angka kredit untuk naik pangkat. Banyak guru yang tidak bisa naik pangkat, karena tidak tahu bagaimana caranya menyusun laporan PKB (PiKi) agar bisa dinilai. Oleh karena itu, kami juga merancang kegiatan pelatihan, mulai dari penyusunan proposal, pelaksanaan, dan pelaporan secara lengkap, dengan menghadirkan Pakar yang kompeten. Sukses dan tidaknya kegiatan ini, tentunya butuh kerjasama yang baik dari semua pihak yang berkepentingan

Silakan Hubungi Kami